Rabu, 16 Desember 2009

bisnis proses & rich picture aplikasi manufaktur

- Bisnis Proses Aplikasi

Pertama Manufacture mendapatkan project order dari Project Management, kemudian oleh Manufacture dibuatkan BOM (Bill Of Material) untuk memecah material yang digunakan untuk produksi per sesi. Setelah itu Manufacture membuat material order (MO) untuk diberikan kepada Material Management. Sebelum diberikan kepada Material Management MO diberikan kepada manager manufacture terlebih dahulu untuk dimintai persetujuan, apabila disetujui maka langsung diberikan kepada Material Management agar dikirimkan material yang dibutuhkan untuk produksi. Tetapi apabila tidak disetujui dibuatkan ulang MO-nya sampai material order itu disetujui. Maka setelah itu, tim Manufacture membuat production planning untuk mengukur produksi secara planning dan actual dan melihat progress dari produksi. Apabila produksi sudah selesai dilaksanakan maka akan dibuatkan laporan produksi untuk diberikan kepada Project Management.

Rich Picture

Selasa, 27 Oktober 2009

Minggu, 25 Oktober 2009

Bisnis Proses Manufacturing

Bisnis Proses Manufacturing per Modul dapat anda download disini

Presentasi Bisnis Proses dari Modul2 Manufacturing

Presentasi bisnis proses dari modul-modul manufacturing, dapat di download disini

Jumat, 25 September 2009

Sub Modul Manufacture

1. Proyek

Perusahaan yang menghasilkan produk berukuran besar, unik dan rumit biasanya menggunakan cara proyek untuk membuatnya. Proyek biasanya digunakan untuk membuat produk yang rumit dan unik yang membutuhkan masukan yang besar dan harus dikordinasikan agar keinginan pembeli dapat dipenuhi. Masukan biasanya dibawa ketempat produk dibuat karena tidak mungkin memindahkan produk bila telah selesai. Semua kegiatan termasuk fungsi-fungsi pendukung yang perlu, biasanya dikendalikan melalui sistem total selama jangka waktu pekerjaan. Sumber daya disediakan dan dipindahkan ke tempat lain bila tidak diperlukan lagi dalam pekerjaan.

Dengan demikian ada dua pertimbangan untuk memilih proyek sebagai proses yang dianggap tepat. Pertama produk unik, spesifikasi ditentukan pembeli dan kedua produk tidak dapat dipindah-pindahkan kerena terlalu besar dan tidak dapat dipindahkan bila sudah selesai.

Contohnya adalah perusahaan yang membuat gedung perkantoran,. Kapal pesiar, dan pesawat yang besar. Dan juga, karena memproduksi barang-barang yang besar maka layout dari pabrik disebut fixed position, dimana benda kerja letaknya tetap, sedangkan peralatan yang digunakan dibawa ke tempat kerja. Karakteristik tambahan lainnya adalah desain gambar yang rumit, jangka waktu yang panjang, dan penjadwalan produksinya biasanya menggunakan taknik-teknik manajemen proyek.

2. Job Shop

Pabrik yang menggunakan job shop untuk membuat produk pesanan yang unik misalnya perkakas khusus. Produk bersifat khas dan pemasok harus memampu menafsirkan rancangan dan sepsifikasi yang ditentukan pemesan dan menggunakan keahlian tertentu unuk membuat produk. Rancangan dan spesifikasi biasanya ditafsirkan oleh para pekerja yang ahli, pengalaman kerja dari pekerja merupakan bagian yang penting dalam proses ini.

Karakteristik dari kategori ini adalah :

- Volume produksi yang rendah biasanya disebut lot size.
- Ukuran produk sangat kecil dibandingkan dengan produk dalam kategori proyek.
- Barang-barang yang akan diproduksi dialirkan melalui mesin-mesin yang berada pada posisi yang tetap.

- Layout dari pabrik disebut dengan job shop / process layout.
- Produk tidak terlalu rumit.
- Memerlukan penjadwalan produksi yang ketat di lantai produksi.
- Bahan baku dibeli jika ada order.


Produk yang unik berarti bahwa produk tersebut tidak akan diperlukan dalam bentuk yang sama persis untuk kedua kalinya atau jika diperlukan yang persis sama, pesanan cenderung datang tidak teratur dalam jangka waktu yang lama antar pesanan yang satu dengan yang berikutnya.

3. Repetitive

Metode manufaktur di mana produk yang sama terus-menerus dan repetitiously diproduksi. Ini adalah pengaturan yang ideal untuk Produksi Massal . Berbagai produk, mulai dari peralatan untuk mobil, dibuat dengan cara ini.


Sistem manufaktur ini mempunyai karakteristik seperti :

► Route produksi yang tetap.
► Volume produksi yang tetap.
► Volume produksi yang besar dengan jumlah lot yang berbeda-beda.
► Permintaan dari produk tetap.
► Perputaran produk cepat.
► Mesin yang digunakan biasanya jenis special purpose machine.
► Layout dari pabrik disebut dengan product flow layout.

4. Line

Pada proses line berbeagai produk melalui proses urutan yang sama. Ini dimungkinkan karenaproduk tersebut adalah produk standar dan kerena itu perubahan di luar batas yang telah ditentukan tidak dapat dikerjakan pada line itu sendiri.
Sistem ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :
► Lead time yang ditetapkan oleh konsumen biasanya lebih pendek daripada waktu total yang dibutuhkan untk menyelesaikan produk tersebut.
► Produk mempunyai beberapa pilihan / model.
► Jumlah persediaan dari barang-barang sub assembly mencukupi.

5. Continuous

Dengan proses continous maka bahan mentah diolah melalui tahap-tahap atau operasi yang berurutan dan diperhalus tau diolah menjadi satu produk atau beberapa produk misalnya petrokimia. Pilihan proses didasarkan atas 2 pertimbangan yaitu volume permintaan sangat tinggi dan kedua bahan mentah yang diperlukan mudah dipindahkand ari satu tempat ke tempat yang lain, misalnya cairam, gas dan makanan.
Karakteristiknya adalah :
► Manufacturing lead time lebih besar dari lead time yang ditentukan oleh konsumen.
► Demand suatu produk dapat di prediksi.
► Adanya inventory dari produk.
► Volume produksi besar.
► Ada beberapa pilihan produk.
Sistem ini selalu menggunakan product flow plant layout dengan production line yang terbatas untuk satu atau beberapa produk yang berbeda.contohnya adalah pabrik karpet nilon, pabrik-pabrik kimia dan lainnya.

Sabtu, 12 September 2009

ERP Manufactur Modul / Production Modul

Manufakturing adalah kumpulan aktivitas-aktivitas yang saling berkaitan mulai dari pracangan produk dan dokumentasinya, pemilihan material, perencanaan, produksi, quality assurance, manajemen dan pemasaran produk. Dalam proses tersebut bahan baku diubah manjadi produk jadi.

KLASIFIKASI MANUFAKTUR
Manufaktur diklasifikasikan dengan menggunakan dua kriteria yaitu :
- Bagaimana barang-barang diproduksi dalam sistem manufaktur.
- Bagaimana memuaskan permintaan konsumen dengan strategi produksi.
Mengidentifikasi pengklasifikasian yang sesuai dengan operasi manufaktur yang spesifik adalah penting didalam Computer Integrated manufaktur (CIM) karena ada beberapa solusi masalah yang diselesaikan dengan tipe spesifik dari sistem manufaktur.
Klasifikasi dari sistem manufaktur membagi operasi produksi ke dalam lima group yaitu
- Proyek.
- Job shop.
- Repetitif.
- Line.
- Continuous.

Dalam proses evolusi perencanaan kebutuhan manufaktur (MRP) II ke ERP, sementara vendor telah mengembangkan perangkat lunak yang lebih kuat untuk perencanaan produksi, perusahaan konsultan memiliki pengetahuan luas akumulasi pelaksanaan perencanaan produksi modul ERP. Perencanaan produksi mengoptimalkan pemanfaatan kapasitas produksi, suku cadang, komponen dan sumber daya materi historis menggunakan data produksi dan penjualan peramalan.

ERP modul produksi hanya akan menangani bagian kecil produksi. Modul Produk dimulai dengan penciptaan. Akan ada komponen master dan tahap master. Modul ini dirancang untuk memantau terutama sehari-hari kemajuan produksi. Pada penyelesaian setiap perintah kerja informasi akan diteruskan kepada pengiriman untuk pengiriman. Jadwal pengiriman laporan akan tersedia dalam modul ini.

Production Planning membantu sebuah organisasi untuk rencana produksi dengan pemanfaatan optimal dari semua sumber daya yang tersedia. Kebutuhan Bahan Perencanaan dilakukan berdasarkan saran produksi yang dihasilkan oleh departemen penjualan. Kelayakan produksi dievaluasi dengan rincian seperti ketersediaan bahan baku dan pengadaan waktu, ketersediaan dan kapasitas mesin. Sebuah jadwal produksi yang dihasilkan untuk semua mesin dimana penjadwalan ini dilakukan dalam mode yang optimal berdasarkan prioritas produksi.

Fitur utama dari perencanaan Produksi Produksi dan modul:

Produksi modul:
• Definisi proses dengan input, output, oleh-produk dan overhead
• Definisi Bill of Material untuk semua produk sampai sejumlah tingkat
• Berdasarkan perencanaan produksi bijaksana pelanggan nasihat dan ramalan penjualan
• Perencanaan kebutuhan material: MRP didasarkan pada kapasitas dan ketersediaan mesin, efisiensi mesin, ketersediaan bahan baku, lead time - memberikan kuantitas layak untuk produksi
• Rencana produksi mesin-mesin dengan pemanfaatan optimal dari semua sumber daya yang tersedia seperti bahan baku dan mesin
• Pilihan untuk membatalkan rencana produksi untuk mengubah parameter input / produksi prioritas / kuantitas produksi segar menggunakan nasihat
• Generasi jadwal produksi untuk merinci mesin input dan output
• Analisis efisiensi mesin dan pemanfaatan
• Generasi otomatis MRS dan pembelian permintaan resmi pada rencana finalisasi
• Generasi proses daftar permintaan untuk proses yang harus disubkontrakkan
• Kuantitas pemesanan produksi
• Pekerjaan generasi otomatis pesanan untuk produksi
• Pilihan untuk membuat rencana harian untuk produksi

Perencanaan produksi modul:
• Definisi proses dengan input, output, oleh-produk dan overhead
• Definisi Bill of Material untuk semua produk sampai sejumlah tingkat
• Berdasarkan perencanaan produksi bijaksana pelanggan nasihat dan ramalan penjualan
• Perencanaan kebutuhan material: MRP didasarkan pada kapasitas dan ketersediaan mesin, efisiensi mesin, ketersediaan bahan baku, lead time - memberikan kuantitas layak untuk produksi
• Rencana produksi mesin-mesin dengan pemanfaatan optimal dari semua sumber daya yang tersedia seperti bahan baku dan mesin
• Pilihan untuk membatalkan rencana produksi untuk mengubah parameter input / produksi prioritas / kuantitas produksi segar menggunakan nasihat
• Generasi jadwal produksi untuk merinci mesin input dan output
• Analisis efisiensi mesin dan pemanfaatan
• Generasi otomatis MRS dan pembelian permintaan resmi pada rencana finalisasi
• Generasi proses daftar permintaan untuk proses yang harus disubkontrakkan
• Kuantitas pemesanan produksi
• Pekerjaan generasi otomatis pesanan untuk produksi
• Pilihan untuk membuat rencana harian untuk produksi
Production Planning membantu sebuah organisasi untuk rencana produksi dengan pemanfaatan optimal dari semua sumber daya yang tersedia. Kebutuhan Bahan Perencanaan dilakukan berdasarkan saran produksi yang dihasilkan oleh departemen penjualan. Kelayakan produksi dievaluasi dengan rincian seperti ketersediaan bahan baku dan pengadaan waktu, ketersediaan dan kapasitas mesin. Sebuah jadwal produksi yang dihasilkan untuk semua mesin dimana penjadwalan ini dilakukan dalam mode yang optimal berdasarkan prioritas produksi.

Sekilas Tentang ERP

ERP [Enterprise Resource Planning] demikianlah sebuah susunan kata yang cukup membuat para pekerja, pembuat keputusan bahkan pemilik perusahaan dalam suatu perusahaan menggelengkan kepala [tanda kekagumannya] namun tidak sedikit juga gelengan kepala tersebut berarti tidak mau alias tidak mau menggunakan sistem ERP.
Kenapa tidak mau menggunakan sistem ERP ?
Banyak alasan kenapa tidak mau menggunakan, beberapa alasan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Para pekerja : takut salah dalam menjalankan sistem.
2. Para pembuat keputusan : apakah ERP dapat memberikan produktivitas, efisiensi yang meningkat ?
3. Para pemilik : Investasi yang terlalu mahal.

Memang benar bahwa dalam menjalankan sebuah sistem pasti ada kesalahan, penilaian dan investasi. Memang benar juga sistem ERP berlisensi itu begitu mahal baik saat pengembangan software maupun untuk biaya perawatan dari database, server dan aplikasi itu sendiri.
Beberapa contoh sistem ERP berlisensi seperti SAP, Microsoft Dynamic, Oracle dll. [contoh tersebut adalah sistem yang saat ini sedang menjadi pusat pembanding sistem-sistem ERP dan banyak digunakan oleh perusahaan besar di Indonesia dan dunia].

Tetapi apakah dengan alasan tersebut kemudian tidak mempertimbangkan keuntungan-keuntungan yang didiperoleh dengan menerapkan ERP, tentu saja tidak adil kalau tidak membandingkan dengan keuntungan yang akan diperoleh dari penerapan ERP. Pertimbangan lain adalah bahwa tidak semua sistem ERP itu mahal, bahkan ada yang gratis [software aplikasi, database dan server] untuk yanh gratis ini tentu saja harus mau belajar sebab tidak ada yang akan memberi pengetahuan secara tatap muka [kalau pun ada hanya sedikit] dan kalau mau pelajaran tatap muka tentu saja harus dengan biaya [transport, hak pemikiran dll] namun demikian biaya tersebut masih lebih murah dari pada harus membiayai semua biaya perawatan dan pengembangan.

Seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang, dari beberapa sumber yang saya kutip menjelaskan bahwa ERP adalah :

APICS (American Production and Inventory Control Society) defines ERP as:
'An accounting-oriented information system for identifying and planning
the enterprise-wide resources needed to take, make, ship, and account
for customer orders. An ERP system differs from the typical MRP II
system in technical requirements such as:

* Graphical User Interface (GUI),
* Relational Database Management System (RDBMS),
* use of Fourth-Generation Language (4GL),
* and Computer-Aided Software Engineering (CASE) tools

in development, client/server architecture, and open-system portability.'

ERP: Origins, Developments, and Trends TEC staff writer - May 17, 2005
Simple definition:
ERP is a common information system to link accounting, sales,
manufacturing, materials management, etc. ERP automates basic business
processes and provides a common real-time view of selected company
resources and commitments using database(s).

Kesimpulan
ERP adalah sistem pengolah data untuk melakukan proses perhitungan-perhitungan dari berbagai kebutuhan dalam satu sistem, kebutuhan tersebut adalah :

1. Kebutuhan perencanaan sumber daya (MRP II)
2. Perencanaan kebutuhan material (MRP)
3. Kebutuhan keuangan.